Sabtu, 10 Oktober 2020

Salah

Tepat 12 bulan kita bersama, hari ini.. kamu minta berpisah..
Sepanjang perjalanan pulang, aku berfikir, bagaimana bisa ini terjadi?
Rasanya semua baik-baik saja.. Tidak ada yang salah.. kenapa kita bisa berakhir seperti ini?

Aku sama sekali tidak mengerti kenapa hal yang baik-baik saja, bahkan sangat indah, bisa berubah menjadi mimpi buruk hanya dalam waktu satu malam saja? Kemana 364 hari yang kita habiskan bersama kemarin? 

Aku masih melamun saat tiba-tiba ponselku berbunyi, "mama", nama yang tertera di layar smartphoneku..
Aku mengabaikan panggilan itu, tidak berani menjawabnya, karena pasti akan ada pertanyaan, "gimana Nara, Bim? Suka sama cincinya?" ya.. hari ini, tepat 1 tahun kita bersama, aku ingin melamarmu, aku ingin mengatakan bahwa aku ingin hidup selamanya bersamamu, melewatkan 365 hari yang lain.. melewatkan 12 bulan yang lain.. ah.. hatiku hancur, kepalaku rasanya ingin meledak.. sebaiknya malam ini aku tidak pulang ke rumah dulu.. 

Aku memberhentikan mobilku di salah satu coffeshop yang buka 24jam.. 
Aku duduk di pojok, sudut kesukaan kita..
Rasanya aku ingin menangis, ingin teriak, tapi aku pikir tidak akan cukup..
Lagipula, tidak akan membuatmu kembali padaku..
Aku hanya menghela nafas panjang, lalu mengirim pesan ke mama..
"Ma, Abim gak pulang dulu yaa.. ini langsung ke rumah Rio, besok dia minta tolong bantuin buat pindah apartemen"
yah.. tidak sepenuhnya bohong sih, walaupun sebenarnya Rio baru akan pindah minggu depan..

Tiba-tiba saja, handphoneku bergetar, "Rio Cemen" nama yang tertera di sana.. Gilak ni anak? panjang umur banget? pikirku.. 
Aku lalu mengangkat telepon itu..
"Halo?" tanyaku
"ABIM! GIMANA? LANCAR LAMARAN LOE?" balas suara seberang setengah berteriak, membuatku menjauhkan handphone
"Gue Putus" jawabku singkat
"HAH? GUE GAK SALAH DENGER? KOK BISA?"
"LOHH.. ABIM LOE BILANG APA BARUSAN? PUTUS??" teriak suara wanita di sana, yang tidak lain dan tidak bukan adalah Mela, tunangan Rio
"Lah, loe loudspeaker?"
"hehee.. iyaa sorry, Mela juga mau dengar soalnya.. Loe di mana? Gue samperin deh.. sekalian nganter Mela balik.. Loe gapapa kan?" tanya Rio
"Iya gapapa, lagi pengen nenangin diri dulu.. udah loe gak usah ke sini.. nanti kalo udah enakan, gue ke apart loe"
"ya udeh, oke.. jangan bunuh diri loe!" canda Rio
"apasih loe, udah gue matiin" aku lalu mematikan telepon dari Rio
Aku kembali melamun.. memikirkan apa yang terjadi..
Pikiranku melayang ke 24 bulan yang lalu, saat pertama aku melihatmu.

Suara cekikikan dari meja sebelah sedikit mengganggu ketika aku sedang mengerjakan laporan kerjaku..
Aku menoleh dan mendapati 3 orang wanita sedang tertawa, dan entah bagaimana bisa, mataku beradu pandang denganmu..
Untuk sepersekian detik aku merasa membeku.. padahal, tadinya aku hanya ingin memberikan peringatan dengan pandanganku kepada kalian supaya jangan berisik..
Tapi justru aku yang mematung menatapmu..
Tidak tahu bagaimana bisa, hanya dengan tatapan itu aku langsung jatuh cinta.. ah, lebay rasanya.. tapi, ya memang itu rasanya..

Aku langsung menghadap komputer lagi, menenangkan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang.. 
Akhirnya, aku memutuskan untuk ke toilet, memperbaiki penampilanku..
Kamu membuatku kaget ketika berpapasan di toilet dan bertatapan (lagi) di sana..
Kamu tersenyum, lalu menganggukkan kepala..

Tadinya aku ingin ikut tersenyum, tapi yang tampak malah sepertinya seringai yang menakutkan..
Kamu berjalan duluan di depan dan kembali duduk bersama teman-temanmu..
Sampai akhirnya mereka pergi, dan kamu masih duduk di situ..
Untuk beberapa lama, suara di otakku terus menyuruhku untuk mendekatimu, sampai akhirnya.. 
aku memutuskan untuk menghampirimu..

"Halo" sapaku 
Kamu mengangkat wajahmu, memperhatikan sekitar, bingung karena aku tiba-tiba menyapamu..
"Halo.." balasmu sambil tersenyum bingung
"Sorry, boleh gue duduk di sini?" aku menunjuk kursi yang ada di depanmu
"Oh iya boleh.. duduk aja.." kamu mempersilahkan..
"Thanks.. sorry, gue ganggu ya?"
"oh.. enggak kok..ada apa ya?" tanyamu
"oh.. eng.. nggak apa-apa sih.. cuma mau kenalan boleh?"
kamu terlihat lega.. tersenyum lebih lebar dari sebelumnya.. lalu tertawa.. 
"kenapa? ada yang lucu?" tanyaku bingung
kamu menggelang.. "sorry.. aku pikir kamu mas-mas yang mau nawarin produk"
"ha? hahahhaha.. enggaklah..hahhaaa"

Sore itu kita tertawa bersama.. suasana mengalir begitu saja..
Sampai akhirnya, satu tahun berlalu begitu saja dan tepat tanggal ini aku memintamu untuk menjadi kekasihku..
"Nara.. pacaran yuk!" pintaku langsung
"Emang jaman sekarang masih ada pacar-pacaran?" tanyamu setengah bercanda
"Mau apa enggak?" tanyaku lagi
"hahahaha.. iyaaa.. ayuklah.. biar kayak abege lagi kita" kamu tertawa lagi..
Ah, sungguh bahagia rasanya malam itu.. setahun yang lalu.. 

Malam ini, berbagai macam skenario sudah aku bayangkan..
aku pikir kamu kamu akan memelukku dan say "yes"
atau menangis terharu.. atau bahkan langsung memelukku dan menciumku..
Nara.. kenapa jadi begini? aku meringis dalam hati..

Hari ini kamu minta tidak di jemput, karena katamu kamu mau mampir dulu ke tepat yang lain..
Ada yang memang berbeda ketika ketemu tadi.. senyummu.. tidak sehangat biasanya..
"Hai" sapaku, tersenyum ceria
kamu hanya tersenyum membalasnya..
"Aku udah pesenin kamu matcha tadi.."
kamu mengangguk.. masih dengan senyum dingin..
"Kamu kenapa? kok seperti ada masalah gitu?'
"Abim, maaf ya.. aku pingin putus"
"Ha? maksudnya?" aku yakin aku salah dengar
"Iya Abim, aku ingin putus" katamu lagi

Hening.. aku bingung..aku berpikir..
"Kenapa? Aku salah apa?" tanyaku, masih mencerna semuanya
Kamu menggeleng.."Abim, ini tentang aku, bukan tentang kamu" jawabmu
"Maksudnya? ini harusnya jadi tentang kita kan?" tanyaku dengan heran
Kamu menunduk.. Diam..

"Abim.. aku nggak bisa sama kamu lagi.. aku capek..." jawabanmu menggantung
"Aku pikir, kamu bakal berubah setelah kita pacaran.. aku pikir aku bisa merubah kamu.. tapi aku salah.."
"Ha? Maksud kamu apa sih? aku nggak ngerti.."
Kamu menghela nafas..
"Aku capek Abim.. aku bosan.."
"Bosan?"
"Iya.. aku bosan.."
"Kamu terlalu baik.. hubungan ini terlalu monoton.." kamu diam
"Kamu baik banget Abim, kamu selalu bikin aku senang.. kamu gak pernah marah kalau aku bikin salah.. malah kamu yang selalu minta maaf karena merasa kurang.. padahal jelas-jelas semua salahku..
aku mencerna semua kata-katamu
"Lalu maksudmu? kamu lebih suka aku cuek? lebih senang kalau aku marah-marah?" tanyaku, masih tidak mengerti
Kamu menggeleng, "enggak Abim.. enggak begitu.. tapi aku inginnya, kalau kamu marah, kamu kesal sama aku, harusnya kamu bilang.. marahin aku.. supaya aku juga bisa memperbaiki diriku.."
"kamu selalu ngomong, 'nggak apa-apa Nara' atau 'aku yang salah Nara.. maaf yaa' itu yang bikin aku nggak tahu di mana letak kesalahanku.. yang harusnya bisa bikin aku instropeksi diri..yang harusnya bisa bikin hubungan ini bertumbuh.."

"Abim, maaf ya harus berakhir seperti ini.. tapi aku gak tau lagi harus gimana.. aku kenal sama kamu, kalau aku ngomongin masalah ini, kamu pasti bakal merasa kalo kamu yang selalu kurang.. padahal enggak gitu Abim.. kamu lebih.. terlalu lebih.. dan maaf, aku gak bisa terima itu.. aku nggak layak.." kata-katamu menggantung, aku mendengar kamu juga terisak, kamu juga sedih..
"Apa nggak bisa kita omongin dulu ra? apa harus langsung putus kayak gini?"
kamu menggeleng.. "enggak Abim, aku enggak mau semakin nyakitin kamu.. aku sudah kenal kamu dua tahun, dan aku yakin kamu enggak bisa berubah.. kesempatan itu enggak ada.. maafin aku Abim.." kamu tertunduk, sedikit terisak..
Waitress datang dan membawakan pesanan kita..
aku menghela nafas.. "lalu maumu? kita putus?" tanyaku, pasrah..
kamu mengangguk.."iya, aku mau kita selesai.."

Aku menyenderkan tubuhku di kursi, sambil memijat kepalaku yang entah kenapa tiba-tiba pusing..
hening lama.. sampai akhirnya aku mengucapkan kalimat, yang kalau situasinya berbeda, juga akan berbeda..
"Baiklah Nara, jika itu maumu.. kita putus saja.."
aku menahan segala sesak di dada.. aku tahan air mata yang sedari tadi sudah ingin menyeruak keluar..
Ah sayang, harusnya ini adalah saat bahagia untuk kita..

kamu diam lama, mengusap air matamu lalu berkata..
"kalau begitu, aku mau pulang ya Abim.. maaf.. aku sudah nyakitin kamu.."
"loh, nggak aku antar?" kamu menggeleng, "nggak usah.. Aku sudah pesan Grab.. Sampai jumpa Abim.. semoga kamu bisa bertemu dengan wanita yang lebih baik dari aku.." katamu sendu, lalu cepat-cepat bergegas pergi..

Aku hanya menatap punggungmu..
Nara, ini GILA! harusnya nggak begini.. 
Harusnya malam ini aku jadi laki-laki yang paling bahagia di muka bumi!
Aku mengusap wajahku dengan gusar, bingung.. pikiran ku melayang-layang ke semua kenangan kita.. semua yang sudah kita lalui.. Nara.. Kenapa harus jadi begini??

Aku termenung, aku memikirkan apa sebenarnya yang salah dalam hubungan ini?
Apa yang kamu minta selalu aku turuti, apa yang kamu mau selalu aku berikan, kalau kamu salah pasti aku yang minta maaf lebih dulu, kurang apa hubungan ini sebenarnya? Terlalu baik? lalu aku harus apa? marah-marah? cuek? atau bagaimana? apa yang yang harus aku lakukan.. apaa..??

Aku menghela nafas kencang dengan harapan rasa sesak ini akan hilang.. tapi nyatanya tidak.. rasa sesak ini justru bertambah ketika aku mengingatmu..
Nara.. aku yakin aku telah memperlakukanmu dengan sebaik-baiknya yang aku bisa, aku mengorbankan sebanyak-banyaknya yang aku mampu, bahkan aku rela melakukan apapun demi kamu.. Nara, apakah cinta yang seperti ini salah? apakah sikapku ini membuatmu begitu tidak nyaman sehingga kamu memutuskan untuk pergi dari aku?

Tak lama kemudian, sebuah lagu terdengar dari playlist coffee shop.. sepertinya lagu yang sudah lama..
aku mendengarkan dengan seksama, memang bukan musik favoritku.. hanya saja kata-katanya menarik perhatianku.. 

..i could say i'm sorry.. 
..wouldn't mean a thing.. 
..tell you what you want to hear.. 
..baby, what you wanted wasn't for me.. 
..held you by a string.. 
..had to cut you loose.. 
..cause forever something we can't be..

aku tertegun..
apakah ini yang selama ini kamu rasakan Nara?
apakah cintaku ini terlalu berat untukmu?
apakah yang aku lakukan selama ini hanya menjadi beban untukmu?

aku menyesap kopi di depanku.. 
rasanya sekarang aku mengerti tentang semuanya..
aku mengerti kenapa kamu akhirnya memilih pergi..
mungkin, selama ini kamu merasa terkekang oleh cintaku..
mungkin, sikapku selama ini justru membuatmu ragu..
Ragu dengan apa yang mungkin kita hadapi nanti..
Ragu jika nanti kamu hanya bisa diam saja dan mendengarkan tanpa bisa mengungkapkan apa inginmu.. 

Nara, maafkan aku yang selama ini hanya mencoba bertahan..
aku hanya berusaha untuk tidak menyakitimu..
aku hanya ingin kamu di sisiku selamanya..
tapi rupanya aku salah.. rupanya ini terlalu rumit untuk kamu..

Terima Kasih Nara...
Terima kasih karena sudah hadir dalam hidupku, dan membuatku mengerti tentang rasa..
Terima kasih karena kamu sudah memberikan aku kebahagian sepanjang ratusan hari kemarin..
Terima kasih sudah menjadi bagian penting dalam hidupku..
saat ini aku mungkin hancur, tapi berkat kamu, aku pasti akan lebih kuat lagi.. 
semoga kamu bahagia dengan pilihanmu Nara..
aku akan tetap mendoakan kamu, karena aku mencintaimu..

..you deserve the chance at the kind of love..
..i'm not sure i'm worthy of..
..losing you is painful to me..









 



Senin, 06 April 2020

#dirumahaja , ngapain aja?

Dunia saat ini sedang tidak baik-baik saja, dunia perlu waktu untuk beristirahat..

Sebelum tulisan ini dimulai,
saya ingin menyampaikan ucapan belasungkawa sedalam-dalamnya untuk para korban Covid-19 yang telah meninggal dunia.. semoga amal dan ibadahnya di terima di sisi Tuhan yang Maha Esa dan untuk keluarga yang ditinggalkan agar tetap kuat dan tabah..
Kepada para pasien yang sedang di rawat di Rumah Sakit maupun yang sedang mengisolasi diri di rumah, semoga segera di pulihkan..
Kepada para petugas medis, semoga sehat selalu dan tetap semangat!
dan yang terakhir, semoga bencana ini dapat segera berakhir dan dunia kembali seperti sedia kala..

Kurang lebih sudah satu bulan sejak kasus pertama covid-19 di temukan di Indonesia, dan pemerintah menyarankan untuk #dirumahaja.. jadi selama #dirumahaja sudah ngapain aja?
Kalau saya sih, tidur, bangun, buka instagram, tutup instagram, buka twitter, tutup twitter, makan, nonton drakor, makan lagi, mandi (kalau ingat), makan lagi, tidur lagi.. gitu-gitu aja terus sampai positif.. positif naik berat badan.. hehe (maaf bercanda).

Sebenarnya, kalau mau, banyak hal yang bisa dilakukan kok selama #dirumahaja, hanya terkadang kita kurang kreatif aja.. hehe.. nih beberapa hal yang bisa kita lakukan saat #dirumahaja

1. Work From Home (WFH)
Tentu saja kegiatan ini khusus untuk mereka pekerjaannya bisa di bawa pulang.. hehee..
Setahu saya, untuk beberapa perusahaan/kantor banyak yang sudah menerapkan sistem WFH, dengan ini saya pikir setidaknya akan sedikit membatasi penularan Covid-19 karena berkurangnya interaksi dengan orang lain..

Bekerja dari rumah tidak sepenuhnya buruk, mungkin sisi positifnya adalah bisa memiliki waktu yang lebih bersama keluarga.. yang biasanya hanya punya sisa waktu dari jam 5 sore sampai jam 9 malam (at least 4 jam saja untuk keluarga), kita jadi punya waktu dari pagi sampai malam,, walau dengan berbagai selingan ini itu.. waktu untuk lebih dekat dengan keluarga menjadi lebih banyak.. ah.. rasanya pasti menyenangkan.. hehe

2. Menemukan hobi baru / merogoh hobi lama yang sudah ditinggalkan 
Baru-baru ini karena sudah mulai bosan dengan rutinitas yang sama, akhirnya muncul keinginan saya untuk baca buku lagi.. ya walaupun belum dilakukan sepenuhnya, sedikit-sedikit kebiasaan lama ini kembali saya terapkan.. tidak usah lama-lama.. 10 menit sudah cukup.. sisanya? ya main sosial media lagi dong! hehee..tidak apa-apa yang penting niatnya dulu..😁

Mungkin beberapa dari kita, karena kesibukan tertentu, mulai melupakan hobi atau kesenangan kita..misalnya hobi membaca, hobi masak, hobi olahraga, hobi bermusik dan lain sebagainya..
Mungkin saat sekarang ini waktunya kita mengembalikan kebiasaan kita yang sudah lama terlupakan..
yang pernah hobi membaca, sekarang bisa sedikit-sedikit untuk mulai membuka buku kembali, yang punya hobi bermusik mungkin bisa membuat lagu baru atau cover lagu-lagu yang sudah ada dengan berbagai aplikasi, atau mungkin yang hobi merawat tanaman sekarang bisa mulai mencoba hal baru dengan menanam sayur-sayuran hidroponik.. tidak hanya jadi hobi saja, tetapi bermanfaat ke depannya bukan?

Sebenarnya masih banyak hobi-hobi lain yang bisa kita lakukan selama #dirumahaja, tetapi kalau di jabarkan di sini, nanti tulisannya gak kelar-kelar.. hehe.. yang pasti kita harus memilih untuk melakukan kegiatan-kegiatan menyenangkan yang membuat pikiran kita fresh, sehingga tidak stress selama #dirumahaja..

3.  Menyumbang untuk penanganan Covid-19 (sesuai dengan kemampuan kita)
Sejak awal kasus covid-19 ditemukan, beberapa orang atau lembaga mulai membuka donasi untuk membantu penanganan kasus covid-19.. Donasi tersebut diantaranya disumbangkan untuk pengadaan masker maupun APD bagi tenaga kesehatan, maupun sumbangan dalam bentuk lain bagi para korban yang terdampak oleh covid-19..

Salah satu lembaga donasi online adalah kitabisa.com.. di website ini banyak sekali pilihan sumbangan yang dapat kita berikan sesuai dengan tujuan dan kemampuan kita tentunya.. besaran nominal dari donasi ini dimulai dengan Rp.10.000,00 saja, sehingga hal ini tidak akan memberatkan penyumbang..

Walaupun nominalnya mungkin terlihat sangat kecil, tetapi bantuan apapun akan sangat berharga bagi mereka yang membutuhkan.. khususnya untuk mereka yang berdiri di garda depan dalam melawan covid-19 inii..

Saya sebenarnya adalah orang yang paling skeptis masalah seperti ini.. kadang saya itu ragu untuk menyumbangkan sesuatu.. selain karena saya tidak bisa menyumbang banyak, saya juga terkadang ragu kalau ternyata sumbangan saya digunakan untuk hal-hal yang tidak benar.. tapi karena merasa cuma bisa melakukan ini untuk membantu, akhirnya saya ikut link donasi artis..hehehe
maaf ya, bukan saya pamer karena sudah menyumbang (plis, nominalnya sangat tidak seberapa.. haha), tapi ini mungkin jalan buat orang lain yang ingin menyumbang , tetapi skeptis seperti saya atau tidak tahu caranya..

Saya kebetulan mengikuti beberapa artis di akun sosmed saya, dan kebetulan mereka kebanyakan adalah  penyanyi.. hehehe..
Mereka banyak melakukan 'konser online' di sosial media yang mereka miliki dengan open donasi untuk membantu penanganan atau korban Covid-19..
karena saya merasa kalau nonton konser mereka gratis (walaupun cuma lewat online) itu tidak baik, maka saya ikut menyumbang akhirnya.. hehee.. yah hitung-hitung amal yang berbonus.. hehee
menurut saya kecil kemungkinannya ini adalah donasi tipu-tipu karena karir mereka juga adalah taruhannya.. jadi, saya sumbang saja semampu saya.. mudah-mudahan bisa sedikit berguna untuk orang lain.. hehe..

Tidak masalah seberapa besar yang bisa kita berikan, yang menjadi masalah adalah jika kita acuh dan bersikap tidak perduli pada mereka yang sudah berjuang..

Sebenarnya banyak sekali hal-hal yang bisa kita lakukan selama #dirumahsaja beberapa hal di atas hanya sedikit rangkuman yang saya lakukan selama #dirumahaja..
memang banyak sekali akhirnya kegiatan yang terngganggu akibat pandemik ini.. tapi kita harus menahan diri sendiri, supaya wabah ini cepat selesai dan kita dapat berkegiatan normal kembali..

jangan lupa untuk tetap stay di rumah sampai kondisi membaik..
jangan nongkrong dulu, jangan ngemall dulu, jangan berwisata dulu..
jangan lupa pakai masker kalau ke mana-mana..
jangan lupa cuci tangan..
dan yang paling penting jangan lupa berdoa supaya situasi kembali seperti sedia kala..

Ingat!
Covid-19 menular tidak semata-mata karena keinginannya, tetapi juga karena ada kesempatan!
WASPADALAH! WASPADALAH! 😁😁

Sabtu, 04 April 2020

Tentang Rasa..

Untukmu..
Rasa yang aku simpan dalam diam..
Bukannya aku tidak ingin memilikimu atau tak punya daya untuk menyatakan rasaku..
Hanya saja.. terkadang, aku juga tidak mengerti..
Rasanya hanya ingin melihatmu tersenyum saja..
Rasanya hanya ingin melihatmu tanpa luka..

Aku paham benar rasanya melihatmu menangis karena dia yang kamu cinta menyakiti hatimu..
Aku paham benar rasanya melihatmu bersedih karena merasa tidak sempurna untuk dia yang kamu cinta..
Aku paham benar rasanya menjadi benteng saat duniamu sedang runtuh.. 

Cinta..
apakah kamu tidak tahu kalau kamu itu sempurna?
apakah kamu tidak tahu ketika kamu tersenyum, bahkan matahari menjadi malu karena terangnya tertutupi?

ah..seandainya saja kamu tahu..
kamu yang sempurna, tidak kurang dan tidak lebih..
kamu yang terbaik dari semua yang aku pahami..
kamu yang terindah dari segala rasa yang aku tahu..

Cinta..
Rasanya ingin sekali aku untuk berdiam di hatimu..
Rasanya ingin sekali aku menjadi sumber bahagiamu..
Rasanya ingin sekali menjadi alasanmu untuk tetap tertawa..
Rasanya ingin.. ingin sekali..

Hanya saja.. aku takut..
Aku takut tidak mampu menjadi alasanmu untuk tertawa..
Aku takut tidak bisa menjadi apa yang kamu butuhkan..
Aku takut, hadirku justru akan menambah luka..
sama-seperti mereka yang sudah-sudah..

Maaf..
pada akhirnya aku hanya bisa berdiri disampingmu..
menjadi telinga untuk mendengar setiap keluh kesahmu..
pada akhirnya aku hanya bisa berjalan di belakangmu..
menjadi mata untuk melihat terjalnya jalanmu agar aku siap untuk menopangmu jika terjatuh..
pada akhirnya aku hanya bisa memandangmu dari seberang sini..
menjadi kenyataan kau lihat dalam ketidaksengajaan..
agar kau tahu tempat yang kau tuju, saat dunia sedang tidak bisa menjadi tempatmu berlabuh..


Dari sahabatmu yang mencintaimu..

Senin, 25 Februari 2019

Tentang Kamu

Cinta begitu sederhana, tanpa perlu alasan apa-apa. Begitu saja ~ Sefryana Khairil

"Kenapa kamu mencintaiku? Alasanmu apa? Kan masih banyak yang lebih baik dari aku?"

Kamu sering sekali bertanya seperti ini.. Kamu tahu? sebenarnya aku juga bingung mau menjawab apa.. Aku takut jawabanku akan salah.. Aku takut jawabanku justru akan melukaimu.. Aku takut jawabanku akan kamu anggap bohong..

"Kenapaa sihh??" tanyamu lagi.
Baiklah, aku akan menjawab. Aku terdiam sejenak.
"Karena.... Kamu cantik.."
"Bohong!" tebasmu.

"Iya. aku bohong." kamu cemberut.
"Kamu memang tidak cantik, wajahmu nilainya hanya rata-rata dari wanita yang sering aku temui selama ini."

"Lantas? "
"Aku mencintaimu bukan karena kamu cantik, aku mencintaimu karena kamu baik."
"Ah, gombal!" katamu.
"Tidak, aku serius. Aku memang tidak mencintaimu karena kamu cantik, aku mencintaimu karena kamu meminjamkan aku bolpoint saat aku membutuhkannya." kamu diam.

"Aku mencintaimu karena kamu memberikan aku bekal makan siangmu ketika kamu tahu aku tidak membawa makanan dan  kebetulan aku tidak membawa uang lebih untuk membeli makanan di luar. Aku mencintaimu karena kamu selalu menawarkanku untuk duduk disebelahmu ketika kita naik bus bersama." Kamu tersenyum

"Aku mencintaimu karena kamu tertawa setiap aku menceritakan lelucon bodohku. Aku mencintaimu karena kamu suka menyanyi kencang di jalanan. Aku mencintaimu, karena, entah bagaimana, aku selalu nyaman melihatmu dari belakang."

"Aku mencintaimu karena kamu bertanya tentang kabarku setiap hari. Aku mencintaimu karena kamu selalu berkata tidak apa-apa, bahkan ketika aku membatalkan janjiku denganmu hanya untuk nonton basket bersama teman-teman. Ya.. aku mencintaimu karena berbagai hal yang tak masuk diakal.. "

Kamu  menatapku lurus, tidak berkata apa-apa. Rasanya kamu ingin membantah,tapi kamu tidak menemukan kata-kata yang tepat.

Hening, lalu kamu menemukan kembali kalimatmu yang hilang,
"Jika kamu mencintaiku seperti itu, kenapa tidak sering mengatakannya supaya aku percaya padamu?" tanyamu

Aku diam lagi, memikirkan kalimat apa yang kira-kira tepat menjawab tanyamu.
"Sayang.." aku memulai.. "aku tidak sempat.." aku berhati-hati lagi ketika melihat dahimu mengerenyit.

"aku tidak sempat mengatakannya kepadamu sayang..  Aku terlalu sibuk mendengarkan kamu bercerita, terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya untuk membuatmu tetap tersenyum seperti itu."

"Aku terlalu sibuk untuk memikirkan cara mempertahankanmu di sini, bersamaku, agar duniaku tetap utuh. Aku tidak sempat mengatakannya sayang.. maafkan aku.."

kamu tersipu.. ah, untunglah.. kamu tidak jadi ngambek. aku menyelipkan helai rambut ke belakang telingamu..

"sayang.. aku tidak bisa menunjukkan rasa cintaku  dengan memberimu bunga mawar setiap hari atau kata-kata aku mencintaimu setiap saat atau memposting foto-foto kita berdua setiap weekend bersama.. Aku hanya mampu mengantarmu belanja, meskipun aku punya segudang pekerjaan yang menunggu.."

"Aku hanya bisa mengantarmu ke terminal pagi-pagi buta, dan menjemputmu di stasiun saat dini hari setiap kamu harus pergi ke luar kota meskipun seharian lelah di kantor. Aku hanya bisa mendengarkan kamu mengeluh tentang teman-temanmu tanpa menyela, karena aku tahu kamu hanya ingin bercerita."

"Sayang.. aku tidak bisa perhatian seperti orang lain, yang selalu bertanya kamu sudah makan atau belum, aku hanya bisa bertanya apakah kamu mau titip sesuatu ketika aku dalam perjalanan ke rumahmu. Aku tidak bisa setiap saat bertanya kabarmu, karena terkadang aku lupa, terkadang aku terlalu sibuk dengan duniaku sendiri."

"Tapi tahukah kamu sayang? setiap aku mengecek handphone, nama pertama yang aku cari adalah namamu? Kamu tahu aku merindukanmu setiap hari, tapi aku tidak mau menyeretmu keluar dari duniamu. Aku pikir selama tidak ada kabar darimu, itu artinya kamu baik-baik saja, di ujung sana, aku yakin kamu sedang melakukan apapun yang membuatmu bahagia. Maaf ya.. terkadang ini membuat kamu kesal, tapi kamu tahu aku perduli dengan caraku sendiri."

"Maaf sayang.. aku tidak sempurna, mungkin terkadang kamu ingin pergi dariku, bahkan aku justru bertanya-tanya kenapa kamu tidak pernah pergi. Entah sejak kapan aku mulai jatuh cinta padamu, entah sejak kapan apapun yang aku lakukan, seburuk apapun keadaanku, selelah apapun hati dan pikiranku, aku hanya ingin kembali padamu.."

Kamu tertunduk.. air matamu menetes perlahan.. kamu tidak lagi menatapku lurus.. kuraih pundakmu, kusandarkan kepalamu di pundakku.. bersama kita melewati sore itu, sembari aku menggodamu karena kamu adalah wanita yang cengeng dan jelek. Ya sayang, kamu wanitaku!




Rabu, 10 Agustus 2016

Kapan menikah??

Pasti semua orang pernah mendapat pertanyaan "kapan menikah?"
atau ketika datang ke undangan perkawinan dan bertemu dengan teman lama, embel-embel obrolan akan menjadi "kamu kapan nyusul??"

Untuk mereka yang sudah siap mungkin akan menjawab, "yah.. mudah-mudahan secepatnya" (dijawab dengan senyuman misterius :) ),  atau bahkan memang jika sudah merencanakan mereka akan menjawab sesuai dengan rencana mereka , seperti "tahun ini", atau "bulan september tahun depan" dan lain sebagainya.. lalu, bagaimana dengan mereka yang belum punya rencana?

Saya mungkin satu dari sekian orang banyak yang "membenci" pertanyaan semacam ini..
benci yang saya maksud adalah benar-benar benci! bukan karena saya tidak mau menikah (tentu saya mau sekali! bukan hanya mau, tapi butuh!! haha) tapi karena saya sendiri merasa belum pantas untuk menikah. Lohh???

Jika di tanya apa karena belum punya pasangan? saya akan menjawab saya sudah punya calonnya. Apa karena umur masih muda? i don't think so.. saya sudah punya KTP sejak 6 tahun yang lalu, yang seharusnya sudah "melegalkan" usia saya. Karena belum mendapatkan pekerjaan? Mungkin memang saya belum bekerja karena saya melanjutkan kuliah dan saya pikir itu bukan halangan bukan? Lalu apa??

Saya membenci pertanyaan seperti ini karena saya tidak punya jawabannya.,
Mungkin kalau orang lain akan mengelak dengan bercanda menjawab "kapan-kapan" atau "rencananya besok pagi kalau tidak hujan, dan lain sebagainya.
Tapi saya sering bingung untuk menjawab pertanyaan ini karena setiap orang bertanya, saya akan benar-benar memikirkan "kapan" sebenarnya saya akan menikah.. make sense?? hahaha

Pertanyaan-pertanyaan seperti itu akhirnya mendorong saya untuk benar-benar memikirkan masa depan.. Seperti kapan tepatnya saya akan menikah atau seperti apa kehidupan saya setelah menikah nanti..

Saya mengenal berbagai macam latar belakang  dalam kehidupan saya, mulai dari pernikahan usia muda, sampai (maaf) perpisahan.. Bukan urusan saya sebenarnya, tapi mau tidak mau karena hal tersebut terjadi di sekitar saya, saya harus mengamati..
dari berbagai kehidupan tersebut saya banyak belajar tentang bagaimana "seharusnya" membangun sebuah keluarga..

Untuk saya,menikah tidak semudah kelihatannya..
Bahkan jika saya sudah punya semua yang saya butuhkan untuk menikah, misalnya pasangan, materi dan lain sebagainya, saya tidak akan langsung mengatakan "Ya, saya bersedia!"
Menikah bukan hanya tentang menyatukan dua pribadi..
Menikah artinya ber-pribadi yang baru..
Saya memang belum pernah menikah, tetapi gagasan untuk berubah menjadi pribadi "baru" sedikit menakuti saya..

Singkatnya begini, ketika menjalani kehidupan kita sendiri, kita hanya perlu menyerah dan memahami diri kita sendiri.. artinya kita mengenal diri kita sendiri dan belajar mengatasi yang terjadi dalam diri kita sendiri..
Ketika memutuskan menikah, untuk saya, saya harus - setidaknya - mengenal diri saya dengan lebih baik..
Menikah artinya kita memulai untuk mengenal pribadi yang lain, bukan hanya mengenal, kita harus memahami dan menghormati pribadi tersebut.. kita tidak hanya "menangani" pribadi orang lain, tetapi harus kalah (in a good way) terhadap pribadi tersebut.. Sedangkan pribadi kita sendiri saja belum tentu kita kalahkan..

Saya - sayangnya - belum bisa mengalahkan diri sendiri, setidaknya untuk saat ini..
Akan butuh waktu yang lama, bahkan seumur hidup untuk melakukannya..
Hanya saja, saat ini saya belum siap untuk "membagi pribadi" saya dengan orang lain..
Saya sangat menikmati "pribadi" saya saat ini, dan masih sangat ingin mengenalnya dengan baik..

Membangun sebuah keluarga, sama halnya dengan berlayar di lautan yang luas..
Ada arus dan arah angin yang membuat terombang-ambing, jika nahkoda-nya tidak cukup pintar untuk mengendalikan, kapalnya akan karam..
Perlu pemikiran yang benar-benar matang untuk memutuskan menikah..
Banyak pertimbangan yang harus dipikirkan.. bukan saja emosi sesaat..
Yang sebenarnya harus benar-benar dipikirkan adalah bagaimana kehidupan saya setelah menikah..
mampukah saya? siap kah saya?

Jika di tanya kapan siapnya, orang pasti tidak akan ada yang siap..
Tapi setidaknya, jika bukan untuk saya, saya harus mepersiapkan diri untuk suami saya..
mempersiapkan untuk anak-anak saya kelak.. karena bagaimanapun contoh anak-anak adalah orang tuanya.. Kalau orang tuanya saja tidak paham benar apa yang harus dilakukan, bagaimana anak-anaknya nanti??

Pemikiran ini adalah teori, begitu pula keputusan masing-masing orang..
Bisa dikatakan saya berfikir terlalu muluk atau terlalu jauh.. Tapi buat saya, membangun sebuah keluarga adalah membangun generasi.. Jika generasi dibangun dengan cara yang tidak dipertimbangkan dengan baik-baik, bisa rubuh nanti.. hehehehe

Mungkin alasan sebenarnya saya belum ingin menikah adalah karena saya takut untuk menghadapi realita.. Takut untuk terjebak dalam "rutinitas" yang disebut keluarga ini..
Atau mungkin alasan sebenarnya adalah karena memang belum ada yang melamar saya?? #kodekerass!! haha  :p

Senin, 30 Mei 2016

All about Random.. Love..

Kita tak pernah kalah karena mencintai seseorang..
Kita selalu kalah karena tak berterus terang.. -Barbara DeAngelis-


Tidak semua orang mudah untuk bilang "saya suka kamu" atau "saya cinta kamu"
Untuk beberapa orang, kata-kata ini mudah untuk diucapkan..
Tapi untuk beberapa lainnya, untuk bilang "Hai" saja sangat susah..

Dulu sewaktu SMA, saya punya seorang teman cowok yang "sangat sedang jatuh cinta" pada sahabat saya..
Sebut saja cowok itu Edi dan sahabat saya Dian..

Tidak ada yang tahu bahwa Edi sudah memendam perasaan sejak kira-kira 2 tahun..

Edi tidak pernah sedikitpun berbincang dengan Dian.. malah kesannya Edi tidak mengenal Dian..
Entah bagaimana, akhirnya rahasia "perasaan" Edi kepada Dian terbongkar dan seluruh kelas mengetahuinya..

Sejak "masalah" ini terbongkar, Edi semakin menjaga jarak dengan Dian, seolah-olah dia dan Dian berada pada dimensi dunia yang berbeda (oke, agak lebay.. hehe)
Hal itu menjadi rahasia umum sampai kami lulus dari SMA, dan sampai sekarang, kurang lebih 4 tahun.. saya tidak pernah tahu kabar dari si Edi ini.. hehe...


Dulu saya sempat berfikir bahwa Edi adalah cowok yang sangat pengecut..
"Cowok macam apa itu? masak nyapa saja tidak berani? Ih.. pengecut banget.. bukan cowok kayak gitu itu.." dan bla..bla..bla.. begitu pikir saya..waktu itu..

Tapi kemudian, setelah melihat kenyataan selama 4 tahun ini (ceeeileeeh.. tuaa tuaaa *abaikan), pola berfikir saya terhadap si Edi ini sedikit berubah..

Saya tidak memandang Edi sebagai orang yang pengecut lagi.. saya jadi memandang dia sebagai orang yang tulus.. kenapa?
Dilogikakan saja begini.. Bunga mawar itu indah, tetapi berduri.. jika kita memetiknya, maka mungkin kita akan berdarah, kita akan kesal dan  menganggap bunga mawar in tidak indah lagi.. karena ia bisa menyakiti.. Tetapi lain halnya kalau kita membiarkan dia bertumbuh..mawar itu tidak akan menyakiti.. ia akan bertumbuh sempurna.. bahkan menjadi sangat indah..

Begitu pula degan Edi, ia tidak ingin "mawar indahnya" ini melukai..
Ia ingin menjaga mawar ini agar tetap tumbuh..
Ia ingin membiarkan mawar ini tetap seperti adanya.. ia menjadikan mawar ini tidak tersentuh..
Karena jika ia terluka oleh duri.. ia takut tidak akan mencintai mawar itu lagi..
ia hanya ingin mawar ini bertumbuh dengan indah, walaupun mungkin dia ingin sekali memetik setangkai  mawar itu.. Lagi pula, mawar tanpa duri tidak akan lengkap bukan??

Seorang teman pria saya juga pernah bercerita bahwa ada seorang perempuan yang menyatakan perasaan padanya..
Mungkin orang lain akan berfikir "dia wanita.. kok maju duluan? nggak tau malu.."
Wait!!! sedikit sedih sebenarnya ketika mendengar ungkapan seperti ini..
Memangnya seorang wanita tidak boleh jatuh cinta duluan?
Apakah seorang wanita akan terlihat tidak punya malu untuk mengatakan "I Love you" duluan?

Ketika saya bertanya pada teman saya "apa jawabanmu?'
Hening sejenak, kemudian dia mulai berbicara.."saya sangat menghargai perasaannya.. dan saya sangat berterimakasih.. tetapi bukan berarti saya harus menerima cintanya bukan? atau haruskah saya? sementara hati saya tidak ada padanya?" jawabnya

"Saya tidak akan memaksa dia untuk membenci saya.. tapi saya hanya tidak ingin dia terluka mencintai saya..saya bilang padanya bahwa saya sangat berterimakasih atas perasaannya dan saya sangat menghargainya.. tetapi saya tidak bisa menjadi kekasih atau apapun yang dia inginkan dari saya. Saya bilang padanya untuk tidak menunggu saya, dan mencari orang lain saja.. Klise memang, tetapi setidaknya saya telah memberikan dia kepastian.."

Saya terdiam sejenak dan berfikir..
Mungkin benar seorang perempuan terkadang "sedikit" melebih-lebih kan sebuah keadaan..
Kadang keperdulian seorang pria di anggap sebagai perhatian lebih.. padahal sebenarnya faktanya mungkin tidak sperti itu.. Pada dasarnya perempuan ingin dicintai, dihargai dan diakui keberadaannya..
Mungkin ini sebabnya banyak perempuan menyalah arti kan keperdulian dari seorang pria, dan menganggap ada perasaan tersembunyi dalam setiap tindakannya..

Mencintai itu tidak salah.. Tidak pernah..
Hanya saja, cinta terkadang jatuh di waktu dan hati yang tidak tepat..
Cinta hanya perlu di akui..
Suatu anugerah jika cinta itu berbalas.. tetapi jika cinta itu mungkin tidak berbalas, maka bersyukurlah karena kamu masih bisa merasakan indahnya Jatuh Cinta.. :) 









Kamis, 21 April 2016

Happy Kartini's Daaaayyyyy!!!!

"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi hal yang benar-benar bisa menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri" RA - Kartini

Masih dalam suasana Kartini-an, mari kita bahas sedikit pandangan issue Kartini di masa sekarang.
Siapa sih yang disebut Kartini di masa sekarang? Apakah semua wanita layak di sebut Kartini? Oh ya, tentu saja.

Wanita kerap kali dianggap sebagai makhluk lemah. Wanita dianggap tidak bisa bekerja sekeras dan sebaik Pria. Ah, siapa bilang?

Kebetulan, Ibu saya adalah seorang PNS. Beliau sudah bekerja kurang lebih 22 tahun sebagai PNS. Saya yakin, asam garam dunia pekerjaan sudah dilahap oleh beliau. Berangkat jam 7 pagi dan pulang sampai jam 5 sore - bahkan kadang lebih - beliau lakukan selama bertahun-tahun. Tugas dinas ke luar kota, dari pedalaman Papua sampai kota besar seperti Jakarta sudah beliau lakoni. Saya sendiri heran bagaimana beliau bisa sekuat itu? Apalagi menghadapi lingkungan yang notabene keras dan mengancam seperti itu?? kalau saya sih sudah lengser duluan.. haha

Sebenarnya untuk apa sih ibu itu bekerja? Memangnya gaji ayah kurang untuk menghidupi kami? Oh, tentu saja tidak. Puji Tuhan ayah tidak pernah kekurangan rejeki, dan ibu, kebetulan selalu menambah rejeki itu.
Lalu untuk apa? Gengsi? Biar tambah gaya dan berduit? Manaaa adaaa???? Ibu saya saja HPnya masih Nokia N-70 sampai sekarang.. haha..  Apa ya tujuannya ibu bekerja sekeras itu? Yep! Jawabannya adalah Kebutuhan. Bukan kekurangan materi, tetapi kebutuhan yang tidak pernah bisa kita duga.

Tahun 2010 lalu kalau tidak salah, ayah saya terkena serangan jantung koroner, dan harus pasang ring. Anda tahu biaya pasang satu buah ring saja, sudah cukup untuk membeli 5 buah laptop baru. sedangkan ayah saya, harus pasang 3 ring. Walahhhh.. bisa untuk beli 1 mobil ini.. Tetapi herannya, ibu dan ayah saya menyikapi dengan tenang. Mereka tidak ke-lempok-an untuk ke sana-sini meminjam uang. Mereka - ibu khususnya - memiliki tabungan yang cukup. Puji Tuhan, operasi saat itu berjalan lancar dan ayah saya sehat walafiat sampai saat ini. Saya tidak membayangkan apa yang terjadi pada ayah, kalau kami tidak punya kesempatan untuk mengoperasi beliau.. huhu

Saya jadi teringat perkataan seorang suster kepada saya "kamu perempuan nduk (nak-red), kamu harus bekerja supaya kalau satu jatuh, ada yang lain yang menopang" what the meaning of?? Ada satu pengalaman kenalan saya, saat itu suaminya dipecat dari pekerjaan, dan betapa beruntungnya isterinya bekerja (dulu oleh pria ini dilarang untuk bekerja). Bayangkan kalau tidak? Apa yang akan terjadi? Anak mereka masih kecil-kecil dan butuh biaya yang besar, mau mengandalkan pesangon?

Saya menulis ini bukan untuk merendahkan ibu rumah tangga.. apa saya gila?? haha.. bagaimanapun pekerjaan seorang ibu adalah yang paling mulia. Terlepas beliau bekerja untuk kantor ataupun melakukan aktifitasnya dirumah. saya hanya ingin sedikit berbagi pengalaman dan sedikit membuka wawasan saja. Ayah saya pribadi pernah bilang ke saya - catat! ini ayah saya sendiri yang bilang - "kamu jadi perempuan itu harus kerja, supaya kamu tidak bergantung sama orang lain. Supaya kamu tidak diinjak oleh laki-laki"
Nah! ayah saya saja sudah bilang begitu? itu artinya beliau ingin anak perempuannya ini supaya berpenghasilan sendiri dan mendapatkan hidup yang layak, dan tentunya tidak di-enyek oleh laki-laki. Lalu kenapa pula anaknya ini harus berfikir ingin stay saja di rumah??

Perdebatan tentang seorang wanita yang harus bekerja atau menjadi ibu rumah tangga, sampai saat ini masih sering sekali terjadi. Menurut saya itu adalah pilihan masing-masing orang. kita tidak bisa serta merta merubah cara pandang orang lain. Menjadi wanita karir itu baik, menjadi ibu rumah tangga juga baik. apalagi bisa menjalani ke-2-nya. wah, upahmu besar di Surga nak! hehe.. Tetapi kembali lagi itu adalah pilihan, dan pintar-pintarnya seorang perempuan untuk mengatur kehidupannya.


Saya yakin, banyak ibu rumah tangga saat ini yang hidupnya juga sangat bekecukupan. Terlepas dari suami yang bekerja, saat ini banyak usaha-usaha yang dapat dilakukan di rumah. Misalnya seperti  berjualan online, membuka pesanan kue, warung makan, dan lain sebagainya. Nah, ibu rumah tangga juga tidak mau kalah dong dengan wanita karir. Bahkan pasti ibu rumah tangga ini merasa bangga karena bisa bekerja sambil merawat anak,, hehe :P

Yang jelas, apapun pilihannya, seorang wanita tidak boleh kalah dengan keadaan. Menjadi Kartini tidak berarti harus berkarir tinggi, tidak pula menjadi ibu rumah tangga yang hanya diam saja dirumah. Kartini adalah berjuang untuk diri sendiri, menjadi panutan bagi anak-anak, memilih pilihan yang tepat untuk keluarga dan berani menghadapi segala resiko! GO GO KARTINI INDONESIA!!

Nb: Mohon maaf jika ada kesalahan penulisan dan menyinggung berbagai pihak. Baru belajar menulis :D